Hamba Allah

7 April 2011 >> 18:00

Ketika maen ke Jogja sabtu lalu, kebetulan ada keperluan disana juga, jadi sekalian dech ketemu pujaan hati..

Acara pun telah usai dan sebelum mengantarkan saya ke tempat Om Rusman (sudah tak punya kost di Jogja.. Hohoho.. ), kami pun menyempatkan waktu untuk keliling Jogja sebentar. 

Karena sudah seharian menemani, kasihan kalau malam masih harus bolak balik maen, jadi di puas2in sblm pulang. Seperti biasa, kalo udah berdua, mesti suka touring alias muter2 bawa si techno kemana2, ndak jelas.

Kami pun hanya jalan lurus mengikuti jalan Bantul (deket sama tempat Om sich... kalo ke Kota males, macettttt.. rame dan udaranya ndak bersih). Sepanjang jalan Bantul, hmmmm... udah jalanya enak, kanan kiri pohon dan sawah yg hijau, udaranya sejuk lagi.. dan ndak macet.. kita jalan bisa wusshhh.. wusshhh.. wushhh...

Hahaha.. senangnya... yg tadinya ngantuk dan pengen segera balik kost, jadi berbinar-binar melihat pemandangan sekitar.. kami pun bergumam, " punya rumah di sini kayaknya enak yah.. nyaman.. ", semoga kami bisa segera membangun rumah kami di kota budaya itu. amin amin amin.

Agak lama... saya agak was-was... semakin jarang ada rumah penduduk. 

"Bi, ini sich mau kemana???? Kita udah jauh banget lho.. katanya mau sebentar aja?", tanyaku bingung.

Dengan santai, abi pun menjawab, "ya kita lurus aja, mi.. "

Ndak lama, kami melihat ada semacam pos yang dijaga oleh seorang Bapak tua, ooohh... sepertinya kalo diteruskan, kami akan memasuki kawasan pariwisata dech.. antara ragu2 dan pengen, kami pun memutuskan untuk bertanya dahulu. Pasalnya dulu pernah kena tarif masuk banyak pas ke parang tritis. Haahahaha...

Usut punya usut... ternyata benar, banyak lokasi wisata di sana. Ada pantai Samas, Mercusuar, dan pantai2 yang lain...

Okelah.. sudah sampai sana jauh2... akhirnya kami pun memutuskan untuk lanjut saja. Bermodal uang Rp 5000,00 kami pun masuk dan menuju lokasi pertama yang dijelaskan oleh Bapak tua tadi.. kami pun berbarengan dengan sebuah keluarga kecil terdiri dari suami, istri dan anaknya yang masih balita. Mereka bisa masuk tanpa tarif, setelah merayu bapak penjaga dengan mengatakan bahwa mereka penduduk sekitar.. Hmmm.. kalo aku dengan abi, kayake ndak mungkin dipercaya kalo ngaku penduduk sekitar Xixixixi.... 

Oke oke.. langsung ke TKP, yaitu Panta Samas... pas lihat pertama.. wah wah.. kotornya... dan memang kotor sekali pinggiran pantai itu, hmmm.. ini inih kebiasaan orang indonesia, terbiasa dengan pantai yang kuotornyaaaa.. hewww...

Tapi setelah masuk, hasilnya lumayan lah.. tapi tidak jauh dari pantai2 yg lain.. tapi deburan obaknya cukup besar, tapi tidak cukup kuat untuk mencapai tempat kami duduk. Setelah puas berfoto-foto, dan makan cemilan yg kami bawa, baru dech kami menyadari... ternyata pantai ini tidak cukup nyaman untuk tempat bersantai.

Bagaimana tidak, ternyata banyak muda-mudi yang mengumbar kemesraan di sana.. macem2 lah.. dan saya rasa tidak pantas untuk saya beberkan secara detail.. DISENSOR saja... hehehe..

Kami pun hanya senyam senyum melihat muda mudi itu.. 

iseng2 saya nyeletuk, "mereka romantis ya bi.. Heeee.. ",

Seperti biasa, tanpa di duga2 abi melontarkan jawabannya dengan mantab tanpa ekspresi yg berarti, "romantis.. kemesraan yang berlandaskan nafsu semata.. ", kemudian matanya kembali menatap deburan ombak yang semakin besar.

Dengan puas saya tersenyum ke arahnya, dalam hati menyeruak rasa bangga dan berbunga-bunga dengan kata2 yg baru saja diucapkan olehnya, lelaki yang saya harapkan bisa menjadi imam saya kelak, suami saya.

Matahari semakin memerah di ufuk Barat, senja menyapa.. kami pun bergegas kembali ke peraduan, membawa perasaan puas dan lega setelah kerinduan terobati.

Amin amin amin.

^_^